Budaya merupakan warisan yang tidak bisa terpisahkan dari
setiap bangsa. Budaya membentuk ciri
khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Gotong royong
merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia yang mengandung banyak
nilai-nilai positif di dalamnya
Beberapa
sumber bahkan menyebutkan bahwa gotong royong menjadi dasar filsafat bangsa
Indonesia. Gotong royong dikatakan sebagai hasil perasan dari pancasila yang berati nilai-nilai dalam ancasila juga terkandung dalam gotong royong.
Itulah
Indonesia dg keberagamanya.Budaya Gotong
Royong sudah
sangatlah melekat pada masyarakat Indonesia sendiri. hasil perjuangan para
pahlawan dalam merebut kemerdekaan pada
dasarnya merupakan bagian dari modal sosial yang dikembangkan
oleh para tokohkemerdekaan
melalui nilai-nilai kejuangan
dan kegotongroyongan.
"erekamempunyai tekad untuk terbentuknya Bangsa
Indonesia yang kuat bebas dari bayang-bayang
kekuasaan dan hegemoni sosio budaya bangsa lain. $payademikian kemudian
dikenal sebagai upaya national character building.(alam kerangka N&B ini pada ) soekarno
mempopulerkan istilah gotongroyong sebagai bagian esensial dari reitalisasi nilai-nilai sosio budaya padamasyarakat lintas suku bangsa di Indonesia agar terbebas dari dominasi social,ekonomi,
politik,serta ideologi asing yang tidak menguntungkan bangsaIndonesia.Gotong Royongpun dapat dijadikan sebagai suatu
karakteristik atau nilai-nilai yang melekat pada jati diri Bangsa Indonesia.
ecara implisit sikap gotong royongpun mempunyai implementasi dalam wawasan nusantara bangsa Indonesia karena wawasa nusantara Indonesia terdiri atas wujud tatalaku yang bersifat
batiniah dan lahiriah (lemhanas ).
Dari hal demikian tentu
setiap daerah memiliki pola gotong royong dengan falsafah yg berbeda,
persoalanya kemudian.. bagaimana masyarakat mampu merealisasikan buadaya lama
dari warisan nenek moyang itu dalam
hidup berbangsa dan bernegara.
Dalam kehidupan
bermasyarakat, masyarakat Buton telah memiliki Falsafah Hidup yaitu Falsafah
Bhinci-Bhinciki Kuli yang merupakan landasan utama Hukum Adat Wolio.
Makna-makna hakiki yang terkandung di dalamnya kemudian terjabar dalam Sara
Pataanguna atau dasar hukum yang empat, yaitu sebagai berikut :
- Pomaa – maasiaka = Saling sayang menyayangi.
Artinya saling menyayangi, saling mencintai terhadap sesama.
- Poangka - angkataka = Saling menghormati.
Artinya saling menghormati, menghargai dan saling mengutamakan terhadap sesama.
- Popia – piara = Saling memelihara atau mengabdi.
Artinya saling memelihara, mencintai atau saling mengabdi terhadap sesama.
- Pomae – maeka = Saling takut-menakuti.
Artinya saling merasa takut atau hormat terhadap sesama.
- Pomaa – maasiaka = Saling sayang menyayangi.
Artinya saling menyayangi, saling mencintai terhadap sesama.
- Poangka - angkataka = Saling menghormati.
Artinya saling menghormati, menghargai dan saling mengutamakan terhadap sesama.
- Popia – piara = Saling memelihara atau mengabdi.
Artinya saling memelihara, mencintai atau saling mengabdi terhadap sesama.
- Pomae – maeka = Saling takut-menakuti.
Artinya saling merasa takut atau hormat terhadap sesama.
Namun dg perkembangan
jaman seakan tengelam termakan waktu dg perkembangan, namun masih banyak pula
masyarakat yg merangkul budaya lama untuk membangun kehidupan social masyarakat
dizaman moderen.
dari beberapa gambar diatas memberikan gambaran bahwa dg kesadaran membangun, saling menopang satu sama lain, mengorganisasikan diri demi kepentingan bersama sehinga semua membagi peran dalam kegiatan sosial apapun apalgi acara bersama demi kepentingan masyarakat buton, itu merupakan gambaran bahwa sampai saat ini falasah buton masih bisa dipertahankan dmanapun masyarakat buton berada.
Mampukah generasi muda
mempertahankan budaya dari warisan nenek
moyang ini sampai kdepan…?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar