Senin, 13 April 2015

Sampua Dalam Tatanan Masyarakat Adat Buton




Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki ribuan pulau yang membentang sepanjang wilayah Indonesia. Alasan  itu yang membuat Indonesia memiliki keberanekaragaman budaya ras, suku, bahasa dan agama yang dipisahkan oleh banyak pulau namun dapat disatukan oleh semangat pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna “berbeda-beda tapi satu jua”. Keberagaman terbentuk karena adanya letak geografis yang dipisahkan oleh nilai luhur setiap daerah. Keberagaman inilah yang melahirkan kebudayaan yang berbeda di setiap daerah. Budaya itu sendiri mempunyai kebiasaan, sedangkan kebudayaan merupakan nilai rasa, cipta, karsa, karya manusia yang diciptakan untuk kepentingan bersama. Budaya tersebut dapat berupa seni tari, seni lukis, bahasa, musik, adat istiadat yang meliputi upacara keagamaan, mitos.Keragaman budaya atau adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. setiap kegiatan masyrakat adat tentu memiliki pola dalam membangun karakter masyarkatnya masing-masing dg berbagai hal struktur adat.
Buton misalnya, Adat sampua menjadi salah satu  pola pndidikan pembangunan karakter dalam mmbangun karakter bangsa Masyarakat buton mengenal adanya tradisi upacara sampua yg mengankat derajat seorang perempuan, sampua yang berarti pingitan yang dikenal sebagai ritual adat yang telah ada sejak zaman kesultanan buton. Pelaksanaan Tradisi Upacara sampua bertujuan sebagai simbol masa transisi atau peralihan status seorang gadis dari remaja (kabuabua) menjadi dewasa (kalambe), serta untuk mempersiapkan mentalnya dalam membina rumah tangga
 
   Sampua ini di laksanakan selama tiga hari tiga malam, dan selama tiga hari tiga juga gadis kabua-bua itu berada dalam kurungan dg berbagai metode pendidikan, pendidikan agama, adat istiadat, menjaga kebersihan dan kecantikan diri seperti cara melulur tubuh dengan kunyit dicampur tepung beras. Mereka dilengkapkan dengan pelbagai kemahiran seperti memasak, menjahit, menyulam dan sebagainya. Anak-anak perempuan diajar cara duduk perempuan, gaya berjalan sehinggakan cara bagaimana mahu mengambil hati suami dengan sentuhan mesra isteri. Segala pantang larang dan nasihat dijelaskan dengan tegas. Anak-anak perempuan diingatkan pada batas pergaulan antara lelaki dan perempuan. Pokoknya, anak-anak perempuan diajar bagaimana caranya menjadi seorang wanita yang sempurna. Sesi terakhir, anak-anak perempuan itu akan dimandikan dengan air bunga cempaka
     Jika diamati, tradisi Pingitan ini samalah seperti gabungan ‘Pendidikan Seks’ yang diperkenalkan di sekolah-sekolah dan ‘kursus rumahtangga’. Cuma bezanya, tradisi pingitan lebih mendalam, menyeluruh dan penuh dengan adat istiadat. Namun yang penting sekali, didikan oleh ibu bapa dan keluarga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi pembentukan sikap dan sahsiah seseorang semenjak awal lagi. Tradisi Pingitan hanyalah sebagai pengukuhan.
Ada beberapa syarat yg mewajibkn seorang remaja untuk melaksanakn sampua
11.      Seorang remaja yg telah memasuki masa balignya
22.     Sudah mengalami datang bulan
    Sampua merupakan suatu keharusan adat yg harus di lakukan untuk peralihan seorang remaja, karna seorang remaja dilarang keras berumah tangga sebelum melakukan tahapan sampua (pamali)






samarinda, sampua tangal 12 april 2014
air itam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar